REPUBLIKBOBOTOH.COM - PT Liga Indonesia Baru (LIB) buka suara soal kabar PSM Makassar menunggak gaji pemain selama beberapa bulan yang dikeluhkan pelatih Bernardo Tavares.
Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus, mengungkapkan pihaknya berencana akan melakukan komunikasi lanjutan dengan manajemen PSM perihal tunggakan gaji.
Ditegaskan Ferry, masalah gaji memang ranahnya klub, tetapi bukan berarti PT LIB menutup mata karena sebagai operator kompetisi juga punya tanggung jawab moril untuk membantu klub keluar dari masalah finansial.
Baca Juga : 6 Pemain Persib yang Sedang On Fire Jelang Bentrok dengan Persija di Pekan 28 Liga 1
"Waduh saya belum ada komunikasi lanjutan lagi sama klub PSM, saya pikir begini, nomor satu, sebenarnya itu memang rumahnya PSM tetapi Liga juga punya atensi kepada kesulitan-kesulitan finansial tadi," kata Ferry dikutip dari Antara.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
Sebelumnya Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares sempat mengeluhkan dampak dari tunggakan gaji selama beberapa bulan. Menurut pelatih asal Portugal tersebut, problem ini berimbas buruk terhadap motivasi pemain di lapangan.
Bahkan menurut Bernardo, penyebab kekalahan 0-1 PSM Makassar dari Persis Solo pada pertandingan pekan 28 Liga 1 2023-2024, ditenggarai tak lepas akibat sejumlah pemainnya yang belum menerima gaji.
Baca Juga : Seperti Bobotoh, Jakmania pun Suntik Motivasi Skuad Persija
Persoalan klub menunggak gaji pemain, ofisial dan pelatih, membuat PT LIB terdorong untuk menata ulang lagi kesiapan finansial klub-klub yang menjadi kontestan Liga Indonesia.
"Kami mau menata juga ke depan supaya ada barangkali lebih teratur finansial klub-klub untuk bisa menata persiapan musim depan, supaya enggak seperti sekarang ini. Apalagi kalau Liga 2 aduh lebih parah lagi ya," tutup Ferry.**
TONTON VIDEONYA DI YOUTUBE RBCOM TV
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Tim Republik Bobotoh | Editor: M Taufik