REPUBLIK BOBOTOH - Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts menjelaskan para pemainnya sudah mengorbankan banyak hal ketika diminta untuk ikut serta memulihkan kompetisi sepak bola Indonesia. Salah satunya, dengan mengikuti turnamen Piala Menpora.
Bahkan, pelatih asal Belanda itu dipaksa untuk ikut Piala Menpora, padahal Persib tak pernah meminta adanya turnamen seperti ini.
"Semuanya harus mengerti, pengorbanan yang kami lakukan untuk sepak bola Indonesia. Banyak orang tidak mengerti bahwa kami sebenarnya dipaksa untuk mengikuti turnamen ini. Ini pesan yang sangat penting," ujar eks pemain Ajax Amsterdam itu pada Jumat 26 Maret 2021.
BACA JUGA: Ezra Walian Menanti Kabar Baik Setelah Lebaran
BACA JUGA: Penyelenggara Piala Menpora Pastikan Tak Nunggak Match Fee, Langsung Cair H+1
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
Bahkan, kata Robert, bukti besarnya pengorbanan skuat Maung Banung mendukung turnamen ini digelar terlihat dari kesediaan para pmeian hanya menerima 25 persen dari nilai gaji yang seharusnya diterima.
Namun Robert memastikan itu tidak jadi masalah bagi dia, para pemain dan semua yang terlibat dalam tim. Hanya saja, Robert tetap khawatir kondisi ini bisa memengaruhi psikologis para pemain.
"Tapi sekarang kami terpaksa selama dua pekan berada di Yogyakarta dan ini kami lakukan untuk sepakbola Indonesia meski hanya digaji 25 persen saja. Satu tahun tidak digaji (100 persen), hanya 25 persen saja," bebernya.
"Kami mengorbankan diri untuk membantu sepak bola Indonesia, jadi ketika kami di sini, situasinya sangat sulit. Saya tidak mengkritisi, tapi menjelaskan apa yang terjadi karena ini pertanyaannya soal mental," tambah Robert.
Ditambah lagi, para pemain juga harus mengorbankan waktu dan keluarganya yang berada di Bandung. Ia menilai hal tersebut patut diapresiasi oleh banyak pihak karena setiap pemain terus menunjukan tekadnya untuk menjaga nama baik Persib.
"Dan tentunya bagi pemain tidak mudah untuk jauh dari keluarga dan mereka menderita satu tahun karena tidak digaji penuh. Kami tetap melanjutkan ini dalam upaya membantu sepak bola Indonesia dan saya pikir ini yang harus diapresiasi orang-orang bagi pemain dan official yang berada di sini," tuntasnya. (Raffy Faraz Ramadhan)
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Editor: M Taufik