REPUBLIK BOBOTOH - Pelatih PSIS Semarang, Ian Andrew Gillan tidak banyak berkomentar dan tidak mau mencampuri masalah mundurnya staf pelatih Mahesa Jenar, Imran Nahumarury.
Pelatih asal Skotlandia itu, menegaskan dia sudah beberapak mencoba berkomunikasi dengan Imran yang seharusnya saat ini duduk menjadi salah satu asistennya di PSIS.
"Saya sudah beberapa kali berbicara dengan Imran. Untuk saat ini Imran belum bisa berada di sini dan itu ranahnya manajemen dan bukan ranah saya," kata Ian Gillan, Senin 25 Oktober 2021.
Ian Gillan mengaku, tahu kapasitas dan kualitas Imran sebagai pelatih. Dia memuji mantan pemain Persib Bandung dan Persija Jakarta itu, sebagai pelatih yang bagus.
"Imran coach yang bagus, sayangnya dia tidak di sini. Tapi itu ranah manajemen," tegasnya.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
Diberitakan REPUBLIKBOBOTOH.COM sebelumnya, Imran telah melayangkan surat pengunduran diri kepada manajemen PSIS.
Prestasi Imran ketika dipercaya menjabat sebagai caretaker atau pelatih sementara PSIS cukup patut diapresiasi karena mampu memimpin Mahesa Jenar menutup seri pertama di posisi kedua klasemen Liga 1 2021-2022.
Meski sudah melayangkan surat pengunduran diri, tapi belum sepenuhnya final karena manajemen PSIS belum memberikan jawaban dan rencananya akan memanggil Imran.
Mundurnya Imran dari posisi staf pelatih menjadi isu yang kurang sedap di skuad PSIS jelang pertandingan menghadapi Persib Bandung pada pekan ke-9 Liga 1 musim 2021-2022.
Pertandingan Persib menghadapi PSIS digelar di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Selasa malam 26 Oktober 2021, pukul 18.15 WIB dan rencananya akan disiarkan langsung Indosiar pukul 18.15 WIB.
Meski diliputi kabar kurang baik terkait posisi Imran, tapi Ian Gillan menegaskan, pasukannya cukup fokus ke pertandingan menghadapi Persib dan optimistis bisa meraih kemenangan.**
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Raffy Faraz | Editor: M Taufik