Kritik Mantan untuk Robert Alberts: Persib Punya Skuad Mahal, tapi tak Punya Winning Team

Kritik Mantan untuk Robert Alberts: Persib Punya Skuad Mahal, tapi tak Punya Winning Team Starting XI Persib vs Bhayangkara FC. (Ligaindonesiabaru.com)

REPUBLIK BOBOTOH - Legenda sepak bola Jawa Barat, Ajat Sudrajat menilai banyak penyebab yang membuat Persib gagal meraih gelar juara Liga 1 musim 2021-2022.

Menurut Ajat Sudrajat, salah satu faktor paling vital ialah Persib di musim ini seperti tidak punya formasi baku.

Sebagai mantan pemain Persib, Ajat menilai hal tersebut sangat disayangkan. Pasalnya Persib dibentuk dengan nominal besar dan diharapkan berprestasi oleh semua pendukungnya.

Meski memiliki skuad mahal, tetapi nyatanya Persib tak pernah punya 'The Winning Team'. Akibatnya, lanjut Ajat, membuat prestasi Persib pada musim ini menjadi tidak stabil. Tidak heran jika Maung Bandung harus mengganti komposisi pemain di posisi striker asing untuk meningkatkan torehan gol.

"Kalau menurut saya ya saya hanya pemerhati saja ya, tapi melihat perjalanan Persib ini kan naik turun prestasinya. Ini juga belum permanen betul permainannya, kadang-kadang bagus, kadang-kadang kalah, ya tidak stabil. Nah ini dibuktikan dengan tambahan pemain-pemain baru," kata Ajat di channel YouTube REPUBLIKBOBOTOH TV dalam program Piriwit Biru.


Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)


BACA JUGA: Luizinho Passos Kirim Pesan Penuh Motivasi untuk Kiper Masa Depan Persib

BACA JUGA: Ardi Idrus Pilih Pulang ke Maluku Utara, Sampaikan Doa untuk Bobotoh

Keberadaan David da Silva dan Bruno Cantanhede untuk menggantikan peran Wander Luiz dan Geoffrey Castillion, dinilai Ajat tak langsung mengubah situasi.

Pasalnya kata Ajat, setiap pemain memiliki waktu beradaptasi yang berbeda untuk bisa segera mencair dengan tim, apalagi keduanya datang di pertengahan musim.

"Itu juga tidak lama dan ganti lagi, ganti lagi. Bagi saya ini suatu kesalahan. Jangan buang-buang uang lah, paling fatal ini Persib tak bisa instan dan masuknya beberapa pemain ini gak akan langsung bisa bagus, karena memang ini perlu waktu dan proses," timpalnya.

Namun seiring berjalannya waktu, David dan Bruno dapat beradaptasi dengan Persib, sehingga keduanya bisa tampil moncer di akhir gelaran Liga 1 musim ini dan sempat berada di posisi pertama.

Sayangnya dalam mempertahankan posisi tersebut, Ajat mengatakan Persib perlu mempertahankan winning team. Sehingga para pemain yang berada di winning team bisa menjaga moral bertandingnya ketika menghadapi laga penting.

Akan tetapi berbeda dengan kenyataannya, Robert Alberts seakan-akan masih mencari winning team hingga peluang Persib jadi juara sirna. Bahkan permainan Persib dinilai Ajat semakin tidak jelas saat menghadapi partai krusial.

"Tapi ke sini, makin ke sini, saya lihat cukup lumayan bahkan kans buat juaranya juga ada. Saling kejar, dan saat sudah di atas malah melendoy, faktor apanya sih saya bilang ada di pelatih. Pelatih yang lebih tahu, tapi yang menurut saya Robert Alberts ini tidak pernah mempertahankan winning team Persib," imbuhnya.

"Tahu-tahu kan pertandingan ini dimainkan besoknya ganti lagi, nah ini menurut saya waduh salah nih. Pengalaman sebagai pemain ya lebih tahu, mau kasih masukan da saya bukan pelatihnya, kan harusnya pelatih lebih tahu," ujar Ajat.

Robert pun disebut Ajat tak berani bereksperimen untuk melibatkan para pemain muda. Pasalnya menurut Ajat, keberadaan pemain muda di lapangan bisa menjadi senjata rahasia untuk mengalahkan lawan.

"Saya soroti Robert Alberts ini tidak mau bereksperimen untuk memainkan pemain muda, kita lihat waktu pemain muda diberikan kesempatan akhirnya meraih kemenangan, karena semangatnya lebih, ya mudah-mudahan lah yah jadi bahan evaluasi," tuntasnya.**

Follow Berita Republik Bobotoh di Google News

Penulis: Raffy Faraz | Editor: M Taufik

Piksi

Berita Terkini