PSIS, Persija hingga Arema Diterpa Krisis Finansial? Ada yang Terpaksa Nyicil Gaji Pemain

PSIS, Persija hingga Arema Diterpa Krisis Finansial? Ada yang Terpaksa Nyicil Gaji Pemain CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi. (MO PSIS)

REPUBLIK BOBOTOH - Sejumlah klub Liga 1 dikabarkan mengalami krisis finansial saat kompetisi sudah memasuki separuh perjalanan musim ini.

Klub-klub yang dikabarkan mengalami masalah keuangan tersebut adalah PSIS Semarang, PSM Makassar, Persija Jakarta dan Arema FC.

Bahkan, CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, mengakui kondisi finansial klub berjuluk Mahesa Jenar itu sedang mengalami masalah.

Namun, Yoyok memastikan manajemen PSIS tidak tinggal diam karena melakukan berbagai upaya untuk memenuhi kewajiban membayar hak pemain, pelatih dan ofisial tim.

Baca Juga : David da Silva tidak Sendirian, 2 Striker Tajam Ini Juga Alami Krisis Gol


Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)


Dikutip dari Tribunjakarta.com, Yoyok Sukawi mengeklaim apa yang dialami PSIS juga mendera beberapa klub lain di Liga 1. Dia menyebut PSM, Persija, hingga Arema, juga sedang mengalami masalah finansial.

Menurut Yoyok, salah satu penyebab yang membuat PSIS mengalami masalah finansial adalah kurangnya pemasukan dari sponsor dan sektor ticketing karena laga kandang Mahesa Jenar tidak selalu diminati penonton.

Yoyok menilai berkurangnya animo penonton, tidak lepas dari situasi ekonomi secara nasional, di mana masyarakat cenderung lebih mengutamakan kebutuhan pokok.

"Di PSIS itu sama, punya masalah pembayaran gaji. Karena ekonomi di dunia ini turun jadi tiket penonton berkurang, sponsor juga berkurang," terangnya.

"Persija Jakarta juga ngomong kalau sponsor kabur, tiket penonton sulit, dan lain sebagainya. Kalau di PSIS Semarang sebetulnya sama."

Baca Juga : Persib Bakal Berbagi Tempat dengan Persita?

"Kami sudah over budget (alias) terlalu banyak sebenarnya, tapi kami punya komitmen untuk selalu menyelesaikan kewajiban, cuma mungkin telat," lanjutnya.

Meski tengah diterjang problem finansial, tetapi Yoyok menegaskan manajemen tidak akan membiarkan para pemain dan staf terlalu lama menunggu tanggal gajian.

"Tapi telatnya tidak sampai lama, tidak sebulan dua bulan. Kami pakai skema misal gajian tanggal 10, langsung lunas di depan, sekarang kami cicil," tambah Yoyok Sukawi.

"Mengapa kami cicil? Karena PSIS Semarang usaha kami butuh waktu untuk berputar menghasilkan uang. Apalagi sekarang dollar melejit, itu berantakan semuanya. Tapi tidak usah khawatir, PSIS Semarang masih bisa bertahan," ujar Yoyok.**

Follow Berita Republik Bobotoh di Google News

Penulis: Tim Republik Bobotoh | Editor: Daddy

Piksi

Berita Terkini